News & Event
  • slide 1

BUKIT PODOMORO JAKARTA KEMBALI HADIRKAN HUNIAN DI JAKTIM

SHARE :

Antaranews.com - Bukit Podomoro Jakarta kembali menghadirkan hunian dua tipe terbarunya di Jakata Timur seiring dengan kian membaiknya iklim ekonomi.

Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja dalam keterangan tertulis, Minggu, mengatakan pengembangan hunian di Jakarta Timur sebagai jawaban kawasan ini masih sebagai tujuan investasi dan pengembangan usaha.

"Sebelumnya kami telah membangun premium clubhouse sebagai salah satu fasilitas eksklusif, dan sekarang kami siap untuk meluncurkan hunian tipe terbaru dengan konsep modern dan brilian," kata Zaldy. 

Zaldy menjelaskan sebagai hunian pintar, Bukit Podomoro Jakarta sangat solid dalam mengeksekusi perencanaan pembangunan dan menghadirkan terobosan baru sehingga hasilnya selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

"Kebutuhan hunian di dalam kota Jakarta khususnya untuk tipe rumah besar cukup tinggi, dan sebagai pengembang kami harus jeli dalam menangkap peluang itu. Terbukti, peminat Bukit Podomoro Jakarta sangat antusias ditandai dengan telah terjualnya 90 persen hunian untuk penjualan tahap 1," ujarnya. 

Peningkatan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan hunian tercermin dari perkembangan harga properti residensial. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia per Kuartal-1 2023 mencerminkan perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat. Terjadi kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2023 sebesar 1,79 persen (yoy). Kenaikan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe menengah yaitu sebesar 2,76 persen (yoy) dan tipe rumah kecil dan besar juga meningkat sebesar 1,77 persen (yoy) dan 1,36 persen (yoy). 

Pertumbuhan ini, kata Zaldy, memperkuat optimisme dan komitmen Bukit Podomoro Jakarta untuk berkontribusi lebih besar terhadap sektor properti, dan perekonomian Indonesia. 

“Sebagai bagian dari pelaku usaha di industri properti, kawasan premium Bukit Podomoro Jakarta akan menjadi pelopor pengembangan wilayah Jakarta Timur dan meningkatkan value baik dari sisi ekonomi, sosial dan budaya. Bukit Podomoro Jakarta telah dikenal sebagai Land Mark baru yang menjadi magnet ekonomi ibu kota Jakarta,” katanya. 

Tipe terbaru hunian di Bukit Podomoro Jakarta memiliki desain bangunan yang lebih luas, sehingga tiap ruang lebih lega dan leluasa. Selain itu ada area tambahan yang mendukung sirkulasi udara yang lebih baik.

Tipe Royal memiliki luas bangunan 8 x 15 meter, dan 7 x 15 meter untuk tipe Regent sehingga penghuni dapat memanfaatkannya untuk mengatur tata letak dengan berbagai variasi. 

"Tidak hanya itu, di dalam ruangan juga terdapat taman dalam rumah (inner courtyard) sehingga menciptakan area terbuka hijau yang mendukung gaya hidup sehat," ucap Zaldy.

Hunian tipe ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas unggulan yakni premium clubhouse, arena bowling dan permainan, ruang biliar, lapangan badminton, kolam renang, arena bermain anak, kolam rendam, ruang kebugaran, lintasan lari, ruang pertemuan, bioskop pribadi, dan tenis dalam ruangan. 

Hunian tipe Royal dan Regent bisa didapatkan dengan kemudahan cara bayar yang disediakan pengembang. Saat ini, Bukit Podomoro Jakarta berkolaborasi bersama Bank Mandiri menghadirkan program pembayaran Easy Pay dengan One Day Approval, bunga mulai 3,65% selama 3 tahun, bebas biaya KPR hingga 5%. 

Khusus untuk pembelian bulan ini dengan unit yang terbatas, dapatkan diskon hingga Rp280 juta ditambah dengan furniture senilai Rp350 juta. 

"Kolaborasi strategis ini memberikan solusi pembayaran untuk konsumen melalui skema pembayaran KPR untuk kepemilikan rumah," katanya.

Sedangkan Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa menjelaskan investasi di sektor perumahan sampai saat ini masih sangat menarik.

Dia memberikan gambaran pergerakan harga tanah dan properti biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi. 

Dia mencontohkan kenaikan harga tanah di area Kelapa Gading Jakarta sepanjang 30 tahun terakhir. 

“Tahun 1990 itu, harga tanah Rp500 ribuan per meter, tapi saat ini Rp25 juta per meter. Itu kenaikannya 5.000% sepanjang 30 tahun, sangat jauh dibandingkan dengan data inflasi pada 1990 – 2023 adalah sebesar 600%. Hal ini menunjukkan grafik inflasi tidak bisa mengejar kenaikan harga tanah dan properti,” ujarnya. 

Terkait Bukit Podomoro Jakarta, Darmadi mengatakan masih menjadi perumahan yang prospektif dalam investasi. 

Bukit Podomoro Jakarta, katanya, tidak hanya sekadar tanah dan bangunan, tetapi sebuah gaya hidup yang mendukung kualitas hidup menjadi lebih baik dan ke depannya menjadi instrumen investasi anti inflasi. 

Selain itu, Darmadi menilai Bukit Podomoro Jakarta juga memberikan jaminan proteksi atas komitmen dari pengembang terpercaya yang sudah 53 tahun eksis, yang pasti akan terus membangun kawasan sampai selesai.  

"Nilai Intrinsik Bukit Podomoro Jakarta ada pada lokasi dan aksesibilitasnya, dan nilai ekstrinsiknya adalah pada fasilitas kawasan yang sudah lengkap dari pengembangnya. Bukit Podomoro Jakarta juga dikelilingi dengan ruko artinya commercial value-nya akan menambah kenyamanan dan meningkatkan harga sewa di masa mendatang," katanya.

Itulah sebabnya, Darmadi mendorong masyarakat untuk membeli properti baik untuk hunian maupun investasi. 

"Orang pintar pasti berinvestasi di properti, tetapi yang lebih pintar lagi adalah mereka yang tidak menunda membeli properti," katanya.

Source: Antaranews.com, 21 Mei 2023